Diagram alur dari sebuah algoritma (
Algoritma Euclid) untuk menghitung faktor persekutuan terbesar (f.p.k.) dari dua angka
a dan
b dalam lokasi bernama A dan B. Algoritma dijalankan dengan pengurangan berturut-turut dalam dua pengulangan: JIKA pengujian B >= A menghasilkan "ya" (atau benar) (lebih akuratnya
angka bdalam lokasi B lebih besar atau sama dengan
angka a dalam lokasi A) MAKA, algoritma menentukan B ← B - A (artinya angka
b -
a menggantikan
bsebelumnya). Hal yang sama, JIKA A > B, MAKA A ← A - B. Proses tersebut berhenti saat (isi dari) B adalah 0, menghasilkan f.p.k. dalam A. (Algoritma tersebut diambil dari Scott 2009:13; simbol dan gaya penggambaran dari Tausworthe 1977).
Algoritma adalah
metode efektif diekspresikan sebagai rangkaian
terbatas [1] dari instruksi-instruksi yang telah didefinisikan dengan baik
[2] untuk menghitung sebuah
fungsi.
[3] Dimulai dari sebuah kondisi awal dan input awal (mungkin
kosong),
[4] instruksi-instruksi tersebut menjelaskan sebuah
komputasi yang, bila
dieksekusi, diproses lewat sejumlah urutan kondisi terbatas
[5] yang terdefinisi dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan "keluaran"
[6] dan berhenti di kondisi akhir. Transisi dari satu kondisi ke kondisi selanjutnya tidak harus
deterministik; beberapa algoritma, dikenal dengan
algoritma pengacakan, menggunakan masukan acak.
[7]